Langsung ke konten utama

Review Jurnal : Pengaruh Aktivitas Antropogenik Di Sungai Ciliwung Terhadap Komunitas Larva Trichoptera

 REVIEW JURNAL

PENGARUH AKTIVITAS ANTROPOGENIK DI SUNGAI CILIWUNG TERHADAP KOMUNITAS LARVA TRICHOPTERA

 

Penulis : Jojok Sudarso, Yusli Wardiatno, Daniel Djoko Setiyanto, dan Woro Anggraitoningsih

Jurnal : Jurnal Manusia dan Lingkungan, Vol. 20, No.1, Maret. 2013: 68-83

Reviewer : Milta Charennina

Link : https://jurnal.ugm.ac.id/JML/article/view/18475/11768

 

PENDAHULUAN

Sungai Ciliwung merupakan salah satu sungai besar di daerah Jawa Barat yang memiliki aspek penting bagi sektor pertanian (irigasi), industri, maupun bahan baku air minum untuk daerah Bogor dan Jakarta (Kido et al. 2009). Berdasarkan kajian ekologis yang dilakukan oleh BPLHD Jawa Barat tahun 2006 menunjukkan kualitas Sungai Ciliwung di bagian hulu (Cisarua) hingga hilir (Ancol) telah menurun kualitasnya akibat pencemaran organik (konsentrasi oksigen terlarut /DO dari 8 m/l - 0,2 mgl, TOM dari 0,02 mg/l - 0,1 mgll, TSS dari 0,01 - 0,6 mg/l). Di samping itu Sungai Ciliwung juga tercemar oleh logam merkuri (0,23-0,30 ppb), bisphenol A (0,460,83 pgll) dan alkil fenol (33,2-191,4 1tg/l) yang tergolong cukup tinggi (Kido et al. 2009). Adanya kontaminasi logam merkuri dapat menjadi isu utama dari sisi lingkungan maupun kesehatan, karena logam tersebut memiliki daya toksisitas akut dan kronis yang tinggi bagi makhluk hidup (Bank et al. 2007). Konsentrasi merkuri di air yang mencapai 0,26 ppb dapat menimbulkan toksisitas kronis bagi ikan Pimephales promelas (US-EPA 1986). Adanva pencemaran yang terjadi di Sungai Ciliwung dikhawatirkan dapat mengganggu keseimbangan ekologi larva Trichoptera dan menurunkan integritas ekologi secara keseluruhan. Oleh sebab itu penelitian ini yang bertujuan untuk mengungkap pengaruh aktivitas antropogenik pada Sungai Ciliwung terhadap komunitas larva Trichoptera dan mengkaji faktor lingkungan penting yang berkontribusi dalam mengatur struktur komunitas tersebut. 

METODE PENELITIAN

Desain penelitian ini menggunakan pendekatan survei post facto dan dilakukan selama delapan bulan (Oktober - Mei 201l) di beberapa ruas Sungai Ciliwung. Lokasi penelitian ditetapkan secara purposive yang didasarkan paco. pertimbangan besarnya beban dan sumber pencemar yang masuk ke Sungai Ciliwung. Pemilihan sife/situs mulai dari sedikit mengalami gangguan (reJbrence sitel situs rujukan) hingga situs diprediksi telah mengalarni gangguan dan masih terrnasuk dalam gradien tinggi.

Sampel air untuk tujuan analisis kimia (selain merkuri) dimasukkan dalam botol sampel bervolume 500 ml. Untuk tujuan analisis logam merkuri, cuplikan air diambil sebanyak 250 rnl dan dimasukkan dalam botol sampel 250 ml yang sebelumnya sudah dibilas dengan larutan asam nitrat S%. Pengambilan sampel sedimen untuk analisis logam dilakukan dengan menggunakan skop kecil dari bahan plastik sebanyak 0,5 liter yang dimasukkan dalam botol kaca Scott 500 ml. Untuk analisis distribusi partikel, sedimen yang diperlukan sebanyak + 0,5 kg dalam kantung plastik. Analisis fisik yang diukur secara langsung di lapangan meliputi parameter kecepatan arus, turbiditas, konduktivitas, dan suhu air. Parameter fisik dan kimia air semuanya dianalisis di laboratoriun ekotoksikologi dan hidrokimia Puslit Limnologi-LlPl

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Prediksi gangguan yang terjadi pada habitat di sekitar lokasi penelitian dilakukan dengan menggunakan sistem scoring dari US-EPA (1999). Masing-masing skor dari setiap metrik dilakukan penjumlahan, sehingga diperoleh nilai skor total dari indeks habitat. Status pencemaran organik di Sungai Ciliwung diprediksi dengan menggunakan indeks kimia (Kirchoff l99l), sedangkan status kontaminasi logam merkuri di sedimen dengan modifikasi indeks pencemaran logam (Chen et al. 2005). Komponen parameter kimia dan fisik yang digunakan untuk menghitung indeks kimia meliputi: DO, pH, suhu, amonium, nitrat, ortofosfat, dan konduktivitas.

Adanya aktivitas antropogenik yang terjadi di Sungai Ciliwung dapat berpengaruh pada kondisi kualitas airnya, habitat, maupun komunitas larva Trichoptera. Menurunnya kualitas air Sungai Ciliwung dari penelitian ini lebih banyak disebabkan oleh masuknya bahan organik yang biodegradable dan kontaminasi logam merkuri di perairan. Meningkatnya perubahan tutupan lahan yang terjadi di DAS Ciliwung juga mendorong meningkatnya masukan beban organik ke sungai tersebut. Dari data Kementrian Lingkungan Hidup tahun 2009 tentang perubahan tutupan lahan DAS Ciliwung tahun 2000-2008 menunjukkan luas hutan dari 4918 ha menurun menjadi 1256 ha, kebun campuran meningkat dari 6502 ha menjadi 8994 ha, dan pemukiman meningkat dari 24.833 ha menjadi 35.790 ha (Anonim 201l). Adanya runoff dari area persawahan dan perkebunan akan meningkatkan bahan organik ke sungai. Hasil pemantauan Sungai Ciliwung yang dilakukan oleh Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan (Pusarpedal) tahun 201I menunjukkan kualitas air dari Gunung Putri (puncak) hingga Mangga Dua (Jakarta) dibandingkan dengan kelas mutu air I, II, III (PP no 82 tahun 2001 dalam kondisi status tercemar sedang hingga berat

Aktivitas antropogenik dapat mengubah struktur maupun fungsi dari organisme makrozoobentos yang hidup di ekosistem. sungai. Biasanya respon ekologi yang ditimbulkan akibat pencemaran maupun gangguan lainnya berupa menurunnya jumlah kekayaan taksa, kelimpahan, dan bergesernya komposisi taksa dari yang sensitif menjadi taksa yang tolefan (Luoma & Carter l99l ).Aktivitas antropogenik di bantaran Sungai Ciliwung juga berpengaruh pada kontribusi banyaknya material allochtonorzs CPOM yang masuk ke sungai. Dengan semakin banyak konversi hutan atau vegetasi alami ke pertanian dan pemukiman penduduk, maka dapat menurunkan ketersediaan CPOM di perairan dan makanan berupa nektar yang dibutuhkan oleh Trichoptera dewasa, yang pada akhirnya akan mempengaruhi tipe fungsional feeding bagi larva Trichoptera yang mampu hidup disitu

KESIMPULAN

Aktivitas antropogenik yang terjadi di sekitar Sungai Ciliwung dapat mengubah struktur komunitas dari larva Trichoptera.  Tiga rnetrik biologi dari komunitas larva Trichoptera yang dapat digunakan dalam mendeteksi gangguan ekologi pada Sungai Ciliwung antara lain: jumlah taksa, % kelimpahan 3 taksa yang paling dominan, dan jumlah skor toleransi dari indeks SIGNAL.

KOMENTAR (KELEBIHAN DAN KELEMAHAN)

KELEBIHAN

Kelebihan yang terdapat pada jurnal ini adalah:

1.      Terdapat permasalahan yang telah dibatasi agar penelitian ini tidak keluar dari tujuan sebelumnya.

2.      Terdapat tabel yang sangat membantu dalam menjelaskan hasil dari penelitian yang dilakuakan.

3.      Jurnal ini juga memberikan data-data yang relevan

4.      Kesimpulan yang telah banyak memberikan jawaban atas permasalahan yang peneliti kaji.

KELEMAHAN

Kekurangan yang terdapat dalam jurnal ini adalah:

1. Tidak adanya pembahasan mengenai contoh eksperimen yang tidak berhasil, karena pasti ada penelitian yang tidak berhasil

2. Terdapat beberapa penulisan kata dan ejaan yang salah pada jurnal

3. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat maupun informasi yang komprehensif dampak pencemaran limbah sungai ciliwung.

4. Kurangnya kontribusi yang didapat dari penelitian ini kesadaran akan kealamian alam masih kurang bagi kualitas lingkungan di Sungai Ciliwung

5. Sumber referensi yang tidak up to date dimana pada penelitian ini dilakukan pada sekitar tahun tahun 2013 sedangkan sumber refensi yang dicantumkan peneliti ini berkisar antara tahun 1990an sehingga sumber referensi yang ada dijurnal ini sudah agak terlalu lama untuk dijadikan referensi.

DAFTAR PUSTAKA

Akagi H., and H. Nishimura, l99l . Speciation of Mercury in The Soils and Sediments Environment, dalam T. Suzuki(ed): Advances in Mercury Toxicology, Plenum Press New York, hlm 53-76.

Alexander S. and L.A. Smock, 1995. Life Histories and Production of Cheumatopsyche analis and Hydropsyche betteni (Trichoptera: Hydropsychidae) in an Urban Virginia Stream, Northeastern Naturalist 12 (4): 433-446

 Barlocher F., 1983. Seasonal Variation of Standing Crop and Digestibility of CPOM in a Swiss Jura Stream. Ecology 6a(5):1266-t272. 

Dahl J., R.K. Johnson, L. Sandin, 1994. Detection of Organic Pollution of Streams in Southern Sweden Using Benthic Macroinverte-brates. Hydrobiologia 516: I 6l-172. 

Jin H.S, and G.M. Ward, 2007. Life History and Secondary Production of Glossosoma nigrior Banks (Trichoptera: Glossosomatidae) in Two Alabama Streams with Different Geology, Hydro biolo gia 57 5 :245 -25 8.

Kido M, Yustiawati, M.S. Syawal, Sulastri, T. Hosokawa, S. Tanaka, T. Saito, T. Iwakuma, M. Kurasaki , 2009. Comparison of General Water Quality of Rivers in Indonesia and Japan, Environmental Monitoring and Ass essmept I 5 6:3 17 -329. 

Mwamburi, J., 2003. Variations in Trace Elements in Bottom Sediments of Major Rivers in Lake Victoria's Basin, Kenya, Lakes & Reser-voirs: Research and Management 8:5-13.

Norris R.H, and M.C.Thoms, 1999. What Is River Health ?. Freshwater Biology 4l: tg7 -209.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Geomorfologi Danau di Sumatera

Geomorfologi  Danau Ranau, Danau Kerinci, Danau Maninjau, Danau Singkarak, dan Danau Laut Tawar di Pulau Sumatera Milta. C, Dwiyanti.P, Kiesha. A, Merlina, M.Fikram. Miftah. A, Rahmatullah. T miltac31@gmail.com Fakultas Geografi  Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2020 BAB I PENDAHULUAN 1.1  Latar Belakang      Geomorfologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang bentuklahan, pembentuk muka bumi, baik di atas maupun di bawah muka air laut, yang menekankan pada genesis dan perkembangannya di masa datang, serta kaitannya dengan lingkungan (Verstappen, 1983). Objek kajian utama dari geomorfologi adalah bentuhlahan. Bentuklahan adalah bentukan alam di permukaan bumi khususnya di daratan yang terjadi karena proses pembentukan tertentu dan melalui serangkaian evolusi tertentu pula (Marsoedi, 1996). Dapat disimpulkan bahwa geomorfologi mempelajari bentuk lahan dan proses yang mempengaruhi bentuklahan, serta menyelidiki hubungan timbal balik antara ben...

Stratigrafi dan Identifikasi Batuan pada Formasi Sambipitu, Kali Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

  Stratigrafi dan Identifikasi Batuan pada Formasi Sambipitu, Kali Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Stratigraphy and Identification of Rocks in the Sambipitu Formation, Ngalang River, Gedangsari District, Gunungkidul Regency, Special Region of Yogyakarta Milta Charennina DEPARTEMEN GEOGRAFI LINGKUNGAN, FAKULTAS GEOGRAFI, UNIVERSITAS GADJAH MADA milta.c@mail.ugm.ac.id   ABSTRACT      The Sambipitu Formation is located in Ngalang River, Ngalang Village, Gedangsari District, Gunungkidul Regency, Yogyakarta Special Province. Geographically located at coordinates X: 453132.115 mT and Y: 9128328,004 mU. Distribution of the Sambipitu Formation is parallel to the south of the Nglanggran Formation, in the southern foot of the Baturagung Subzone, but narrows and then disappears to the east. The thickness of the Sambipitu Formation is estimated to reach 230 meters.      Volcaniclastic materials that ma...

Resume Jurnal Cost Benefit Analysis

  Cost Benefit Analysis (CBA) Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Susu Pada Karyawan di PT. Trisula Textile Industries Tbk Cimahi Tahun 2018   Sumber :  http://journal.fkm.ui.ac.id/jurnal-eki/article/view/2740 Milta Charennina miltac31@gmail.com Permasalahan      Berdasarkan hasil studi pendahuluan sebanyak 280 pekerja (42,42%) dari jumlah seluruh karyawan 660 di PT.Trisula Textile Industries Tbk yang berada di beberapa departemen seperti DF (Dying Finishing), yaitu bertugas sebagai timbang obat, dengan waktu terpapar 7 jam nonstop (diselingi waktu istirahat) dengan shift 3x, sehingga pada tahun 2003 perusahaan dengan sadar membuat program untuk meminimalisir dampak zat kimia kedalam program perbaikan gizi karyawan pada pekerja dengan memberikan suplement susu sehat setiap hari kepada pekerja yangdi kenal dengan istilah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) susu pada karyawan. Tujuan Jurnal      Jurnal ini disusun bertujuan untuk melakukan...